PENGEREMAN
Oleh Darwin Holmstrom
PENGANTAR
Terkadang
kita lupa memberi tahu bagaimana cara mengerem yang benar ketika kita
sedang membimbing seorang pemula untuk belajar mengendarai sepeda
motor,
kita melupakan bahwa menghentikan sepeda motor adalah suatu instruksi
awal bahkan terkadang menjadi suatu keterampilan yang cukup sulit bagi
pemula .
Menggunakan rem pada sepeda motor jauh lebih menantang
dibanding menggunakan rem pada mobil. Seorang pengendara sepeda motor
harus menggunakan tangan kedua-duanya dan kaki pada waktu yang sama
untuk memenuhi kebutuhan agar sepeda motornya berhenti.
Dalam
satu gerakan, pengendara harus menarik handle sebelah kiri (clutch lever
kopling) dengan tangan kiri dan menekan handel-rem depan dengan tangan
kanan, di saat yang sama pula diikuti dengan prosses pemindahan turun
gigi persenelling hingga sampai di posisi ke persnelling pertama dengan
kaki kiri dan menekan pedal rem belakang dengan kaki kanan, cukup repot
khan..?
Rem depan adalah terpenting di antara dua rem yang ada.
Rata-rata suatu sepeda motor mempercayakan rem depan untuk daya hentinya
sebanyak 70-to-80 persen.
Sepeda motor dengan jarak sumbu roda
panjang akan mempunyai pembagian bobot/beban berat lebih kebelakang
(seperti pada type penjelajah/cruisers ), pada type ini pengereman lebih
banyak dipercayakan pada rem belakang, hal ini berbeda dengan sepeda
motor yang memiliki jarak roda yang lebih pendek (seperti pada type
sport/sportbikes) , meskipun demikian pada sepeda motor type
penjelajah/cruiser, secara persentase rem depan lebih banyak berfungsi
menyelesaikan proses pemberhentian sepeda motor tersebut.
Bertentangan
dengan mitologi yang kuat, bahwa sepeda motor tidak akan terbalik jika
pengendara menggunakan rem depan, Pada sepeda motor sport yang modern,
adalah sangat mungkin untuk menaikkan roda belakang dengan cara
menerapkan pengereman dengan rem depan – seperti " Stopie " yang sering
diperagakan oleh stunt Man.
Yang terpenting adalah mengembangkan
rasa/feeling dari cara kerja atau bagaimana proses rem anda bekerja,
dengan demikian anda dapat menggunakan kekuatan yang sesuai untuk
situasi yang diperlukan.
Jika anda menarik handel-rem atau
menekan pedal rem dengan terlalu keras, hal ini akan menyebabkan roda
anda akan mengunci (lock) kemudian terpeleset/slip lalu terjatuh.
Biasanya hal ini terjadi pada ban belakang, yang mana lebih mudah
mengunci (lock) dibanding ban depan, terutama sekali pada sepeda motor
yang modern, dimana sepeda motor tersebut sudah dilengkapi rem-cakram
belakang.
Menurut suatu laporan yang dikeluarkan oleh Patroli
Jalan raya California di pertengahan tahun 1990-an, mayoritas kecelakaan
para pengendara sepeda motor setelah diselidiki ternyata rata-rata di
akibatkan oleh penguncian ban belakang di saat pengereman terlebih lagi
pengereman mendadak.
Penguncian roda oleh rem (lock-brakes)
bukanlah suatu hal yang baik, ketika ban anda sedang meluncur slip,
secara drastis hal ini mengurangi daya tarik/traction dan efisiensi
pengereman, disaat yang sama pula secara drastis meningkatkan
kemungkinan ada dari jatuh/ kecelakaan.
Usahakan ketika mengerem roda anda tidak terkunci dan slip, tapi jika itu terjadi ada sedikit tips yg dapat anda lakukan
Roda
belakang meluncur/slip: biarkan roda belakang yang terkunci sampai
betul-betul berhenti sepenuhnya, tetapkan mata anda dipusatkan/fokus
lurus kedepan dan bukan melihat/fokus ke tanah/jalan.
Roda Depan
meluncur/slip: lepaskan rem depan dan kemudian lakukan segera pengeraman
depan ulang dengan cara menarik tuas rem depan dengan teknik meremas.
Roda Dua Versus Roda Empat
Mengendarai
kendaraan Roda Dua (two-wheeled) melibatkan segala macam dinamika
chasis yang aneh, dinamika ini tidak terdapat di dalam berkendara roda
empat (four-wheeled) .
Pada sepeda motor luas penampang permukaan
karet ban yang bersinggungan dengan jalan relatif lebih kecil
dibandingkan dengan mobil, Dengan kata lain suatu sepeda motor memiliki
lebih sedikit daya tarik/traction dibanding mobil, bahkan tidak seperti
pada mobil, sepeda motor cenderung miring/condong memutar.
Ketika
sepeda motor anda miring untuk berputar, maka daya tarik/traction yang
tersedia berubah: ini artinya saat memutar maka daya tarik/traction
menjadi lebih kecil.
Kita dapat melihat bahwa kecelakaan yang
menimpa beberapa pembalap terjadi disaat mereka melaksanakan pengereman
pada saat miring didalam sudut belokan/tikungan
Banyak hal yang
membuat pengereman menjadi lebih rumit, saat anda mempercepat,
memperlambat, atau mengerem, anda akan terganggu chasis dari sepeda
motor anda, ini dapat menyebabkan anda berputar atau bergerak tak tentu
arah. Tidak hanya itu yang mengacaukan anda, akan timbul pula sejumlah
tekanan bervariasi pada ban roda anda, yang mana pada gilirannya membuat
daya tarik/traction yang tersedia menjadi bervariasi.
Karena
Hukum-hukum fisika juga terjadi pada saat anda mengendarai suatu sepeda
motor, maka ketika anda perlu melaksanakan pengereman sebelum anda
berbelok/memutar. Lakukan pengereman ketika sepeda motor masih tegak
lurus, sebelum anda memiringkan sepeda motor untuk berbelok/memutar.
Jika
anda mengerem ketika memiringkan badan ( dalam posisi menikung ), anda
akan jauh lebih mungkin meluncur/slip dibanding jika anda mengerem
ketika sepeda motor tegak lurus. Ingat, ketika miring, anda mempunyai
lebih sedikit daya tarik/traction yang tersedia.
Jika anda sedang
dalam perjalanan yang terlalu cepat dan harus memperlambatkan di suduk
tikungan, teknik terbaik adalah : tegakan sepeda motor anda untuk
sesaat, rem yang kuat di jalur lurus, kemudian dengan seketika
miringkan/bungkukan ke dalam kurva/ tikungan tersebut. Jika anda
terlambat lakukan ini dalam hitungan beberapa detik saja, anda akan
keluiar dari jalan itu, yang mana ini adalah kesalahan singkat yg
mengalahkan semua manuver anda.
PRAKTEK PENGEREMAN
Terkuncinya
roda anda oleh rem anda adalah suatu situasi yang sangat berbahaya,
Untuk membantu menghindari hal itu, berlatihlah menghentikan dengan
cepat di arena parkir atau lainnya, yang bebas dari macet dan rintangan,
cobalah dengan hati-hati untuk tidak mengakibatkan penguncian rem pada
roda .
Saat berkendara di jalan yang lurus dan bebas,
praktekanlah melakukan pengereman secepat dan seefektif mungkin secara
maksimal sampai pada tidak mengakibatkan penguncian rem pada roda anda.
Pastikan
ada ruang leluasa yang cukup hingga dapat mengurangi tekanan pada rem
anda yang diperlukan pada saat ban mulai meluncur/slip, juga masih
mempunyai cukup ruang untuk berhenti dengan aman.
Ingat, inti dari
latihan ini adalah untuk menyempurnakan ketrampilan anda di saat kondisi
darurat muncul, bukan untuk menciptakan kondisi darurat.
Selama
latihan ini, anda hampir bisa dipastikan akan mengalami meluncur/slip
pada ban roda, tetapi jika anda sedang bergerak lurus/langsung dan
jangan panik, ini perlu untuk meningkatkan mental anda mengahdapi
situasi seperti itu.
Tetapi jika anda panik dan jatuh, tentu saja
hal ini tidak akan berbahaya buat anda, karena anda sudah memakai
perlengkapan keselamatan yang sesuai.
Praktek ini akan memberi
anda suatu perasaan/pengertian di mana batas aman di dalam situasi
pengereman yang keadaan darurat, membuat anda bisa berhenti dengan yang
paling efektif.
PRAKTEK TINGKAT LANJUT
Meskipun setelah
anda menguasai pengereman, anda harus secara rutin mempraktekkan
perhentian di keadaan darurat. Temukan suatu tempat dengan tidak padat
atau rintangan dan praktekan pengereman sesulit apa yang anda dapat
lakukan.
Praktek yang pertama menghentikan menggunakan hanya
dengan rem depan saja. Rasakan gerak roda depan, ketika mulai terasa
roda depan mulai mengunci, lepaskan rem depan.
Ketika anda
mengetahui batas dari rem depan anda dan dapat secara instinktif
menggunakannya dengan kekuatan penuh dan cepat, mulailah menambahkan
tekanan kecil pada rem belakang pada waktu yang sama seperti anda
menggunakan rem depan.
Ingat, rem depan terlibat lebih banyak
dari proses pengereman ini, dan rem belakang jauh lebih mudah mengunci
dari pada rem depan, dengan demikan anda tidak akan menggunakan terlalu
banyak tekanan pada rem belakang seperti anda lakukan pada rem depan.
Tips
Menyiapkan diri untuk mengerem
Ketika
anda menyadari berada pada suatu daerah yang mempunyai potensi bahaya
tinggi, usahakan agar beberapa jari dan posisi kaki anda siap untuk
melakukan pengereman, hal ini akan memberikan suatu kesiapan pengeremana
yang lebih baik.
Antilock Sistem Rem
ABS mewakili
Antilock Sistem Rem. ABS sistem pada sepeda motor memiliki cara kerja
yang sama seperti kebanyakan yang digunakan pada mobil, sensor
mendeteksi ketika suatu roda tidak berputar, dan melepaskan tekanan rem
pada roda, sehingga mencegah terjadinya meluncur/slip.
Saat
kondisi normal, pengendara dapat melakukan ABS tanpa ini, tetapi didalam
keadaan darurat, melengkapi sepeda motor dengan sistim ABS adalah suatu
cara yang baik dan dapat menyelamatkan jiwa anda .
Sumber
http://www.motorcyc lesafety. state.mn. us/pages/ tips_pages/ tips_braking. html
Penterjemah
D-Ram
HTML 167
Editor
Syamsul-M
HTML 158